Pada
dasarnya pembangunan perumahan merupakan salah satu aktifitas yang sangat
berpengaruh terhadap proses penataan ruang kota. Ruang kota merupakan pusat
kegiatan usaha yang terdiri dari berbagai unsur. Unsure-unsur kota tersebut
membentuk struktur kota. Proses pembentukan kota dengan kota lainnya berbeda,
karena di pengaruhi oleh perkembangan fungsi primer dan skunder dari
masing-masing kota tersebut.
1. STANDAR
ARSITEKTUR DI BIDANG PERUMAHAN
Rumah, dari aspek
arsitektur, terkait dengan aktifitas penghuni yang mempunyai dinamika yang
sangat tinggi. Pada awalnya rumah atau
hunian hanya merupakan suatu tempat berlindung. Dalam perkembangannya, seiring
dengan semakin meningkatnya tuntutan
kebutuhan manusia, semakin meningkat pula apresiasi manusia atas unit huniaan
Menurut maslow
kebutuhan manusia menunjukan hierarki dari kebutuhan yang paling dasar/pokok
hingga kebutuhan tingkat lanjut. Seperti dijelaskan, teori maslow ini
menjelaskan hierarki kebutuhan manusia terehadap pemenuhan hunian, yaitu
sebagai berikut:
a. Survival
Needs
Tingkat
kebutuhan yang paling dasar ini merupakan kebutuhan yang harus di penuhi
pertama kali. Pada tingkatan ini hunian merupakn saran untuk menunjang
keselamatan hidup manusia.
b. Safety
and security Needs
Pada
tingkatan kali ini hunian merupakn sarana
perlindungan untuk keselamatan anggota badan
dn hak milik.
c. Affiliation
Needs
Pada
tingkatan ini hunian merupakan sarana agar dapat diakui sebagai anggota dalam
golongan tertentu. Hunian tersebut berperan sebagai identitas seseorang untuk
di akui dalam golongan masyarakat.
d. Esteem
Needs
Kebutuhan
berikutnya terkait dengan aspek psikologois. Manusia butuh di hargai dan di
akui eksistensinya. Terkait dengan hal ini hunian merupakan sarana untuk
mendapatkan pengakuan atas jati dirinya dari masyarakat dan lingkungan
sekitarnya. Pada tingklatan ini, rumah sudah tiadak lagi tergolong kebutuhan
primer, tetapi sudah meningkat pada kebutuhan yang lebih tinggi yang haris
dipenuhi setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Rumah yang mewah, bagus dapat
memberikan kebanggaan dan kepuasan kepada pemilik rumah tersendiri.
e. Cognitive
and Aesthetic Needs
Merupakan
tingkatan paling tinggi dari kebutuhan manusia terkait dengan aspek psikologis,
seperti halnya esteem needs. Hanya saja pada tingkatan ini hunian tidak hny
sarana peningkatan kebangggan dan harga diri. Tetapi juga agar dapat di nikmati
keindahannya, pada tingkatan ini, produk hunian tidak hanya sekedar untukl
digunakan tetapi juga dapat member dampak kenimatan secar visual pada lingkungan sekitarnya.
Berdasaka
teori ini, setelah kebutuhan jasmaninya terpenuhi, yaitu kebutuhan akan
sandang, pangan dan kesehatan, maka rumah akan menjadi salah satu kebtuhan yang
memotifasi manusia untuk mengembangkan diri kearah kehidupan yang lebjh baik.
Keberadaan rumah, walaupun kecil,akan memberikan dampak psikologis yang besar
terhadap perkembangan mental pemiliknya. Pemilik akan merasakan klepemilikan
terhadap ruang secara hakiki, yang benar-benar dapat dikuasai untuk menunjukan
teritori dan eksistensi dirinya. Rumah rumah bukanlah sekedar a house, namun telah menjadi a
home. rumah bukanlah sekedar tempat berlindung dari panas dan hujan,
namun lebih jauh rumah telah memberikan ketenangan, kesenangan kenangan atas segala
peristiwa dalam kehidupannya.
Di
tinjau dari sisi arsitektur, rumah merupakan wadah bagi kegiatan manusia dimana
di dalam wadah tersbut dapat di lakukan fungsi menghuni. Untuk dapat
menjabarkan lebih jauh berbagai kelengkapan yaitu perlu di adakan pada sebuah
rumah, sebelumnya perlu di pahami lingkup dari kegiatan ‘menghini’ itu terlebih
dahulu.
Menghuni
atau bertempat tinggal meliputi serangkaian aktivitas yang di lakukan dalam
rentang waktu 24 jam ( harian ) dalam 24 jam manusia akan melakuakan derbagi
aktivitas antara lain:
1. Beristirahat/tidur
2. Makan
3. Berinteraksi
social
4. Buang
air kecil/buang air besar
5. Beribadah
6. Bekerja/berkarya
0 komentar:
Posting Komentar